"Welcome to : Maria Fransiska's blog for Kapita Selekta"

There are review and reflection of the lessons in Faculty of Communication at Tarumanagara University, West Region of Jakarta

Senin, 06 Juni 2011

INTERMEZZO ~ Rihanna - Man Down

ADVERTISING PHOTOGRAPHY

Oleh Bpk. Didit Anindita

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.



Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, intensitas cahaya dapat diatur dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ketiga aspek tersebut selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure).

Selain exposure ada tiga hal lagi yang dianggap dasar dalam fotografi, yaitu :
1. Composition : komposisi dari objek-objek yang kita foto harus dibuat sedemikian rupa sehingga menyatu dengan elemen-elemen lain di sekitarnya.
2. Depth of Field : menentukan ketajaman objek yang akan difoto.
3. Focus : menentukan titik terjelas dari obejk yang ingin ditonjolkan.

Fotografi, terkadang dianggap sebagai salah satu alternative dalam beriklan. Bahkan tidak jarang dianggap suatu hal yang penting dalam memperkenalkan sebuah produk.
Jenis Advertising photography atau fotografi periklanan, sering kita temui melalui print-ad atau iklan cetak.
Media-medianya seperti, majalah, koran, tabloit, brosur, poster, hingga billboard, dll. Melalui tagline dalam print-ad tersebut, makna sebuah foto dalam fotografi periklanan berusaha dijelaskan.

Ada beberapa jenis fotografi dalam Advertising Photography, yaitu :
• Still Life (Produk)
• Journalism Photograph
• Landscape
• Sport
• Architecture
• Children
• Fashion
• Food

Dalam Food Photography hal yang perlu diperhatikan adalah warna dan lightning.
Mengingat jika seseorang melihat sebuah makanan, mereka akan lebih tertarik kepada makanan yang berwarna dan menyerupai aslinya.

Dalam Fashion Photography yang perlu diperhatikan adalah model, serta pakaian apa yang dikenakannya serta kombinasi warna dari semua aspek tersebut. Sesuaikan image model dengan pakaian yang akan dipakainya.



Dalam Still life Photography seorang fotografer harus membentuk “expressive power of photography”, yang terdiri dari :
• Foto harus mengandung warna yang menarik perhatian.
• Moment juga harus menarik perhatian.


Journalism Photography merupakan foto-foto yang mengandung unsur berita, seperti siapa, mengapa, kapan (5w+1h). Kualitas foto bukanlah hal yang terpenting, namun moment dalam foto sangat diperhatikan.



Architecture Photography,


yang penting adalah garis-garis horizontal dalam sebuah gedung tidak boleh terdapat adanya distorsi. Misalnya seperti foto sebuah bangunan, tidak boleh terlihat miring.

Minggu, 22 Mei 2011

COMPANY SECRETARIES

Oleh Bapak Wijaya Kusuma dari MNC GROUP

Company Secretaries

Berasal dari kata "secretarius" dalam bahasa Latin, yang berarti RAHASIA.

jika dikatakan RAHASIA, menunjukkan segala sesuatu yang berkaitan dengan-nya bersifat PENTING.

Company Secretaries (CS) mempunyai fungsi bagi perusahaan, antara lain :
- Provides inputs for strategic decisions
- advises on management
- advises on compliances
- advises on business ethics



Adapun nilai yang terkandung di dalam Company Secretaries, yaitu ICSI
- Integrity
- Collective Wisdom
- Service
- Innovation


Hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan baik dari sisi finance, sumber daya manusia, dan production harus dilaporkan dalam bentuk monthly report dan annual report kepada BAPEPAM dan dipresentasikan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dibawah tanggung jawab Company Secretaries.

NEW MEDIA

New Media
(Media Baru)




Definisi media baru menurut wikipedia:

“New media is a term meant to encompass the emergence of digital, computerized, or networked information and communication technologies in the later part of the 20th century. Most technologies described as “new media” are digital, often having characteristics of being manipulated, networkable, dense, compressible, interactive and impartial. Some examples may be the Internet, websites, computer multimedia, computer games, CD-ROMS, and DVDs. New media is not television programs, feature films, magazines, books, or paper-based publications.“


Media baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh dapat Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROMS, dan DVD. Media baru bukanlah televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas.

Dalam aplikasi keseharian maanusia, media sangat dibutuhkan sebagai perantara.
Tanpa media manusia akan menjadi buta terhadap varian informasi.
Media memudahkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu dan bukan hanya informasi tetapi apa pun yang dicari tanpa melalui tahapan-tahapan yang rumit.
Media juga tak bisa lepas dari peran teknologi yang maju saat ini, tanpa teknologi media takkan berarti apa-apa.

Kemudian pengertian baru dalam konteks ini adalah, baru (new) menjadi sesuatu yang bersifat inovatif yakni perubahan yang melahirkan sesuatu yang sangat dinantikan banyak pihak.

Oleh karena itu, New Media adalah media baru sebagai produk teknologi informasi dan komunikasi sekarang dan mendatang bersama-sama dengan komputer digital. Mereka (new media) meninggalkan teknologi yang masih bersifat analog, mekanik, boros energi, tidak ramah lingkungan dan yang pasti masih menggunakan teknologi yang rendah alias jadul.

Berikut ini adalah contoh teknologi apa saja yang termasuk media baru yaitu :

Internet
Televisi Digital / Plasma TV
Digital Cinema / 3D Cinema
Superkomputer / Laptop
DVD / CD / Blue Ray
MP3 Player
Ponsel / PDA Phone
Video Game
RSS Feed
Streaming Video
Dan lain-lain




Selain teknologi, new media juga tidak bisa dipisahkan dengan dunia digital. Ini disebabkan sebagian besar new media di dominasi oleh produk berteknologi digital yang seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mudah, interaktif dan tidak memihak. Contohnya internet. Termasuk yang lagi tren saat ini yakni jejaring sosial macam facebook dan twitter.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi juga berpengaruh kepada paradigma masyarakat saat ini yang mengubah keseluruhan cara pandang tentang berbagai masalah dan persoalan yang dihadapi. Contohnya dalam hal media massa yang sudah dikenal dengan RSS Feed. Dan lagi-lagi ini berkaitan dengan internet / bersifat jaringan. Masyarakat yang mendapatkan informasi lewat RSS Feed berarti sudah memanfaatkan new media. Yang RSS Feed sendiri adalah berita / informasi yang disampaikan dan ditampilkan dengan berlangganan di suatu situs sumber informasi.
contoh :
- www.okezone.com
- www.detik.com
- www.kompas.com
- www.vivanews.com
- etc

Selasa, 10 Mei 2011

REVOLUSI MEDIA ONLINE

REVOLUSI MEDIA ONLINE
Oleh Ibu Riris

Media online saat ini memang paling digemari karena berbagai kemudahannya. Dengan adanya media online ini berita yang dimasukkan akan selalu terupdate dan dapat diakses dengan lebih mudah karena tidak dibatasi oleh tempat dan waktu. Biaya yang dikeluarkan pun lebih ringan dibandingkan dengan media laiinya yang perlu mengeluarkan biaya lebih. Selain itu media online juga secara cepat dapat memberikan informasi, karena adanya database. Sedangkan jika kita mencari berita di koran cetak akan sangat sulit karena harus mencari dahulu koran pada tanggal yang kita inginkan.

Namun bagai sebuah koin yang memiliki dua sisi, media online pun memiliki satu sisi negatif. Karena adanya kebebasan dalam pemberian informasi, terkadang sumber informasi tersebut menjadi tidak jelas. Sehingga terkadang berita yang di-upload dalam internet tersebut belum tentu kebenarannya. Berbeda dengan media cetak dan media penyiaran yang sumbernya dapat dipertanggungjawabkan karena dipegang oleh institusi resmi.

Sebenarnya kehadiran media online bukan sebagai murni sebagai musuh bagi media cetak dan penyiaran. Namun media online dapat dipandang sebagai pendukung dan pelengkap dari keterbatasan media tradisional.

Media online memiliki peranan yan sangat penting karena mobilisasi teknologi itu, sangat andal sebagai penyebar informasi ke masyarakat. Jadi sebenarnya, sekarang ini merupakan determinasi teknologi yang semakin berkembang, sehingga sangat memudahkan masyarakat untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan revolusi itu sendiri. Media online terutama jejaring sosial lebih cepat mencapai masyarakat bila dibandingkan dengan Koran atau televisi. Pada masa reformasi tahun 1998, masyarakat itu sudah dimobilasasi dengan media online berupa email atau milis, apalagi sekarang ini teknologi yang sudah sangat berkembang.

PERTELEVISIAN INDONESIA

"TELEVISION IS YOUR PARTNER" ~> Dr. Iswandi S, M.Si


Televisi berperan sebagai institusi pendidikan, sosial, ekonomi, religius jika dilihat dari sisi kemasan atau komoditas isi program yang ditayangk

Perkembangan televisi merupakan salah satu dampak dari Revolusi Teknologi yang berkaitan dengan era informasi yang meng-global.
Revolusi Teknologi sendiri dimulai dari 1G yang hanya mengeluarkan suara, seperti radio, kemudian berkembang menjadi 2G, seperti telepon dan mesin fax, setelah itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan informasi dan pertukaran informasi dibuatlah 3G, yaitu telepon, dan koneksi gambar dari dua pihak yang berhubungan secara langsung walapun terpisah jarak dan waktu tetapi seakan-akan sedang berhadapan secara langsung,,tidak berhenti di sini saja tetapi sudah dikembangkan menjadi 4G yang mengangkat pertukaran rasa, serta 5G yang mengedepankan teleportasi.

Berdasarkan teknologi pertukaran informasi, jenis siaran radio dan televisi menggunakan sistem frekuensi publik sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas.

Lembaga Penyiaran terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Lembaga Penyiaran Publik (Lokal dan nasional)
2. Lembaga Penyiaran Swasta (lokal dan nasional)
3. Lembaga Penyiaran Komunitas (dalam radius 2,5km, yang berbasis wilayah teritorial)
4. Lembaga Penyiaran Berlangganan (satelit, tv kabel, fiber optic)

Televisi juga mempengaruhi dan menetukan hidup keseharian manusia sebab kegiatan sehari-hari manusia telah 'dikepung' oleh televisi.

Televisi mengkonstruksi berbagai label dalam kehidupan manusia melalui iklan dan program tayangan-nya yang berbasis theatre of mind

Banyaknya jumlah stasiun televisi di Indonesia menyebabkan timbulnya persaingan tidak sehat pada industri televisi.
Rating menjadi rujukan utama produser program televisi, sebab isi program tayangan televisi nyaris seragam.

Terpusatnya kepemilikan stasiun televisi berdampak pada televisi secara tidak langsung digunakan sebagai alat penyokong kekuasan terhadap ekonomi dan politik.
Dalam konteks ini terdapat pada rating dan agenda setting.

Bahaya Televisi
secara tidak langsung kadang program televisi mengangkat SARA, seks/pornografi, sadisme, mistik, dan permainan emosi.

KPI (KOMISI PENYIARAN INDONESIA)
berperan sebagai lembaga negara yang bersifat independen yang mengatur hal-hal mengenai penyiaran yang diatur dalam Pasal 7 UU No. 32/2002. Tetapi dalam faktanya hanya mengurusi isi siaran saja.

Kewenangan KPI dapat menjatuhkan sanksi kepada stasiun penyiaran di Indonesia yang diatur dalam Pasal 5 UU No. 32/2002.

Upaya-Upaya yang dilakukan KPI:
- Sosialisai bagi pelaku industri TV mengenai Kode Etik Siaran
- Monitoring real time terhadap seluruh televisi siaran nasional selama 15 jam
- Menjatuhkan sanksi bagi stasiun televisi yang melakukan pelanggaran
- Melakukan gerakan masyarakat melalui media literasi
- Melakuakn survei apresiasi khalayak terhadap program televisi

Jumat, 29 April 2011

The Black Eyed Peas - "Just Can't Get Enough" LYRICS - New 2011 Single HD

INTERMEZZO FOR THIS MONTH

PEMASARAN POLITIK

Oleh Pak Eko Harry Susanto
Per tanggal : 20 April 2011

Proses Marketing Politik
- Melakukan Riset Khalayak /Pemilih
- Mengembangkan Strategi Pemasaran Politik.
- Menetapkan Program Pemasaran Politik
- Evaluasi & Perbaikan Model Pemasaran Politik

Pemaparan Hasil Riset Khalayak
- Hasil dipaparkan harus orisinal, natural, dan bebas nilai
- Secara internal sebagai masukan untuk pemasaran politik parpol
- Namun untuk kepentingan iklan politik, bisa saja dikemas, dari aspek yang menguntungkan partai politik

Dalam menetapkan program pemasaran politik yang harus diperhatikan adalah :
- Program Pemasaran Politik harus jelas sasarannya.
- Berdasarkan riset politik, program pemasaran diharapkan lebih down to earth

Strategi Pemasaran Politik
- Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.(Philip Kotler dan Eduardo L. Roberto)
- Pemasaran politik, kegiatan yang mengandung unsur politik dari entitas politik untuk memenuhi kebutuhan pihak yang berinteraksi dan berkomunikasi melalui pertukaran.
- Politik (lihat Dan Nimmo), adalah Siapa memperoleh apa, kapan dan bagaimana, kekuasaan dan pemegang kekuasaan
- Pembagian nilai – nilai oleh yang berwenang
- Tidak Mudah Menjalankan Pemasaran Politik dalam Koridor Kebebasan Komunikasi
- Demokrasi informasi bertumpu kepada partisipasi masyarakat untuk menerima atau menolak pesan politik
- Strategi Pemasaran Politik merupakan suatu tindakan integratif untuk mengorganisasikan pesan – pesan politik kepada khalayak/ sasaran konstituen
- Semua tindakan yang mengarah pada penyampaian pesan politik, harus dilakukan oleh institusi dan individu yang kredibel di mata khalayak

Menciptakan Kreativitas Pesan

- Dalam menjual ide/ pemikiran politik kepada konstituen atau khalayak, harus memiliki jargon – jargon yang spesifik dan memiliki kekuatan, mudah diingat.
- Lihat tentang karakter simbol – Julia Wood, 2005, West dan Turner dll
- Kenali kebutuhan informasi masyarakat dan lingkungannya

Pesan Sederhana
- Pesan Politik harus sederhana agar mudah diingat oleh massa/ konstituen
- Pesan simpel bisa menarik perhatian sampai bilik suara dalam Pemilu
- Berfokus kepada sasaran yang dituju. Jadi sejalan dengan karakteristik konstituen

Gagasan Berbeda
- Harus berani Tampil Beda dalam mengemas pesan politik
- Mengemukakan hal yang kontroversial dalam menanggapi situasi yang berkembang. Misalnya, Tidak Punya Rujukan Tunggal dalam Politik tetapi Kepemimpinan Kolektif
Pesan Efektif dan Efisien
- Anggaran partai politik harus jelas dalam menjalankan strategi pemasaran
- Ada Regulasi yang mengatur anggaran partai.
- Partai Profesional juga harus meleporkan anggaran secara terbuka

Melayani dengan Hati
- Bekerja untuk konstituen sepenuh hati
- Bukan hanya pada saat kompetisi politik lokal dan nasional ataupun dalam rangka untuk mencari dukungan meraih jabatan publik.
- Partai politi mengedepankan kepentingan rakyat.

Mendengarkan Tuntutan Konstituen

- Dalam mengeksplorasi ide politik harus berpijak kepada kebutuhan rakyat.
- Presiden Bill Clinton berhasil dengan strategi kampanye yang lebih banyak mendengarkan (West dan Turner)

Membangun Hubungan
- Pesan politik untuk mempengaruhi khalayak harus menciptakan intimasi hubungan antara parpol dan konstituen
- Menjaga hubungan baik lembaga – lembaga sub- ordinat partai atau sayap politik partai politik.

Sabtu, 09 April 2011

PSIKOLOGI KOMUNIKASI MASSA

Rabu, 30 Maret 2011
oleh : Ibu Henny. W

A. Definisi

1. Psikologi Massa
a) Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali (Kamus Lengkap Psikologi).
b) Psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam loosely organized group (Chaplin, 1972).

2. Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.

B. Massa Abstrak dan Massa Kongkrit (Mennicke, 1948)

1. Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
Alasan timbul :
• ada kejadian menarik
• individu mendapat ancaman
• kebutuhan tidak terpenuhi

2. Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
• adanya kesatuan mind dan sikap
• adanya ikatan batin dan persamaan norma
• ada struktur yang jelas
• bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas

"Massa Abstrak Massa Kongkret"
"Ego pribadi Ego massa"



Tercermin dalam diri pemimpin Kepentingan masih kritis, masih kongkret
Antara massa abstrak dan massa kongkrit kadang-kadang mempunyai hubungan, dalam arti bahwa masa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi massa yang kongkrit dan sebaliknya masa kongkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya masa abstrak bubar tanpa adanya
bekas.

C. Massa Aktif dan Massa Pasif (Park dan Burges)

1. Massa aktif yang disebut dengan mob terbentuk karena telah adanya tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, dsb
Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi,
yaitu:
• adanya problem yang cukup serius
• upaya penyelesaian problem yang tertunda
• adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus
diselesaikan
Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
• perasaan tidak puas
→ bertukar pikiran → ide baru → perbuatan yang selalu diulang → jika sudah matang ‘massa’
• tekanan jiwa masyarakat
→ memuncak dan meledak

2. Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orang-orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll

D. Gerakan Massa

Jenis-jenis Gerakan Massa (Danzigers):
1. Gerakan Massa Progresif
→ merombak norma lama, membentuk norma baru
2. Gerakan Massa Status Quo
→ mempertahankan norma lama (konservatif)
3. Gerakan Massa Reaksioner
→ orang yang bersikap untung-untungan
→ lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan

Penyebab Gerakan Massa

Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yangn pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan secara baik.

Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan, terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan.

Salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Sigmund Freud bahwa struktur pribadi manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu das es atau the id, yaitu berupa dorongandorongan yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar.

Yang kedua adalah das ich atau the ego, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya terutama dengan norma-norma.

Yang ketiga, yaitu das uber ich atau the super ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.

Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang merupakan pedoman-pedoman yang membatasi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Norma-norma itu berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Atas dasar uraian di atas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, salah satu bentuk adalah dalam massa.

Proses Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4. Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju

E. Individu Dalam Massa
• Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional, menurut secar membabi buta pada pemimpin
• Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kebiasaan → agresi
Teori frustasi-agresi dari Fuller-Miller, mengemukakan:
• agresivitas merupakan cerminan dari frustasi yang dirasakan oleh massa
• kuat lemahnya tergantung besar kecilnya hambatan dalam mencapai tujuan tersebut

Menurut Sidis, individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang.

Kondisi Psikologis Individu Dalam Massa Menurut Gustave Le Bon, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologis tersendiri.
Orang yang tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Sehingga massa itu seakan-akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa.

Seperti yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa adnaya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu bahwa massa adalah kesatuan mind, kesatuan jiwa. Menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berpikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling) dan dalam perbuatan yang tampak (overt behaviour).

Sabtu, 26 Maret 2011

IKLAN DAN KEKERASAN SIMBOLIK

Oleh : Ibu Endah Muwarni
23 Maret 2011

Iklan Ada Dimana-Mana

Iklan ada dimana-mana, seakan mengikuti kemana saja kita pergi sepanjang hari. Di rumah, jalanan, pasar, kantor, kampus, sekolah, stasiun, halte bus, bandara, taksi, lift maupun toilet kita selalu bertemu iklan. Iklan telah mengepung kita dari berbagai penjuru dan sepanjang waktu, sehingga memungkinkan untuk mampu menembus hampir semua celah kehidupan setiap orang. Pengiklan seolah tidak akan melewatkan sejengkal tempat dan waktu untuk beriklan.

Pergeseran Fungsi iklan

Iklan tidak hanya sekedar bertujuan menawarkan dan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli suatu produk. Akan tetapi lebih dari itu, iklan turut berpengaruh dalam membentuk sistem nilai, gaya hidup maupun selera budaya tertentu. Iklan tidak hanya memvisualisasikan kualitas dan atribut dari produk yang harus dijualnya, tetapi mencoba membuat bagaimana sifat atau ciri produk tersebut mempunyai arti sesuatu bagi kita dalam konteks inilah mendifinisikan image tentang 'arti tertentu yang diperoleh' ketika orang menggunakan produk tersebut.Proses ini oleh Williamson (1978 :20) disebut sebagai using product is currency, yaitu menggunakan produk yang diiklankan sebagai 'uang' untuk membeli produk kedua yang secara langsung tidak terbeli.
Pollay membagi fungsi komunikasi iklan menjadi dua :
• Fungsi Informasional ~ iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik produk.
• Fungsi Transformational, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai sukses dan sebagainya.


Iklan Dalam Konteks Pemikiran Ilmu Sosial

Menurut Baudrillard : Iklan adalah bagian dari sebuah fenomena sosial bernama consumer society. Obyek dalam iklan tidaklah berdiri sendiri, melainkan dibentuk oleh sebuah sistem tanda (Sign Systems). Analisis Baudrillard berkontribusi dalam mengembangkan analisa mengenai produksi dan reproduksi pesan yang melibatkan peran dari citra (image) pada masyarakat kontemporer.
Barthes menganalisa iklan sebagaimana layaknya seorang ahli linguistik. Barthes tertarik untuk membongkar makna dari pesan-pesan yang disampaikan lewat image maupun teks dalam media dan fenomena sosial lainnya. Makana ini dibongkar dengan terlebih dahulu menganalisa tanda-tanda yang merepresentasikan makna, dengan menggunakan semiotik sebagai kerangka analisa. Barthes menyumbangkan pemikiran mengenai pesan media dalam reproduksi pesan-pesan ideologis.
Fokus pemikiran Hall dalam studi media massa mencakup hubngan antara produk budaya yang secara ideologis dikodekan dengan strategi khalayak untuk menkfmc dekode (decoding) pesan-pesan tersebut. Pemikiran Hall menjadi semacam kritik bagi posisi khalayak yang lemah dalam berbagai studi mengenai dampak media.

Bagaimana Para Ilmuan Memahami Iklan?
Baudrillard : Iklan adalah bentuk dari sign system yang mengatur makna dari obyek atau komoditas. Iklan juga dipandang sebagai perangkat ideologis dari kapitalisme konsumen (comsumer capitalism).
Barthes : Iklan juga dilihat sebagai signs yang mengatur makna yang ingin disampikan oleh pembuat iklan. Makna ideologis yang dimiliki iklan dibuat senetral mungkin, proses signifikasi (pembuatan tanda/sign) yang kemudian disebut Barthes sebagai myth
• Pemikiran Hall relevan untuk dijadikan basis analisa terhadap iklan sebagai bagian dari produksi pesan ideologis. Dalam hal ini, Hall melihat media/iklan sebagai konstruksi dari subjektivitas (Construction of subjectivity)

Bagaimana Iklan memproduksi pesan?

Baudrillard iklan sebagai wacana yang dikodekan (coded discourse)dan melekat pada sebuah produk, tidak memiliki hubungan dengan realitas (hyperreal).Barthes menganggap bahwa tanda masih bisa merepresentasikan realitas (signifikasi tingkat pertama atau denotasi). Sedangkan pada signifikasi tingkat kedua (konotasi),tanda bisa merepresentasikan lewat situasi kultural atau sosial yang sama. Sementara sebagai sebuah myth,signs dalam iklan dianggap merepresentasikan pesan ideologis dari isi pembuat iklan (dalam konteks ini, adalah kelas borjouis).

Hall membagi dua aktor/fungsi, yaitu encoder-decoder/encoding-decoding. Media/pengiklan adalah encoder yang melakukan pengkodean pesan-pesan, sesuai dengan norma-norma professional (ata estetik, dalam konteks pengiklan) dan ideology yang hendak disampaikannya. Ketika pesan-pesan tersebut dikodekan secara simbolis khalayak memiliki kebebasan untuk melakukan decoding dari pesan-pesan tersebut.

Bagaimana Pesan Diterima khalayak?
Hall menegaskan bahwa melalui kode-kode dalam sebuah pesan, manusia sadar akan dirinya dan kebutuhan-kebutuhan. Kode-kode tersebut secara hirarkis memiliki tingkatan yang digunakan untuk menandakan perbedaan-perbedaan (distinctions) dari status dan kelas. Barthes berpendapat bahwa iklan memiliki berbagai makna sesuai dengan tingkat signifikasi yang dilakukan oleh khalayk. Dengan demikian makna dari pesan yang disampaikan oleh iklan menjadi sangat majemuk. Hall melihat ada tiga kemungkinan dari resepsi khalayak mengenai pesan iklan yang diterima, yaitu :
1. Dominant Hegemonic : apabila khalayk menafsirkan pesan sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh media/pengiklan;
2. Negotiated : apabila khalayak mengambil posisi untuk secara terbatas (subtly) mengkontestasi makna pesan;
3. Oppositional : apabila khalayk mengambil posisi yang berseberanagn atau menolak sama sekali pesan yang disampikan.
Ketiga kemungkinan proses decoding yang dilakukan khalayak dipengaruhi oleh bdaya, diposisi politik, hubungan mereka terhadap jaringan kekuasaan yang lebih luas dan akses terhadap teknologi media massa (radio, televisi, internet, dsb).

Memahami Iklan dengan konsep kekerasan simbolik Bourdieu

Bagi Bourdieu, seluruh tindakan pedagogis baik itu yang diselenggarakan di rumah, sekolah, media atau dimanapun memiliki muatan kekerasan simbolik selama pelaku memiliki kuasa dalam menentukan sistem nilai atas pelaku lainnya, sebuah kekuasaan yang berakar pada relasi kuasa antara kelas-kelas dan atau kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.

Diasumsikan bahwa media dan iklan merupakan saran yang digunakan untuk melakukan tindakan pedagogis dari kelas atau kelompok sosial tertentu arena iklan tidak hanya menjadi ajang konstestasi image simbolik produk yang ingin dipasarkan namun juga image simbolik realitas sosial secara luas.

Iklan menjadi sebuah mesin kekerasan simbolik yang bisa menciptakan sistem kategorisasi, klasifikasi, dan definisi sosial tertentu sesuai dengan kepentingan kelas atau kelompok dominan. Image-image simbolik yang diproduksi iklan seperti misalnya kebahagiaan, keharmonisan, kecantikan, kejantanan, gaya hidup modern pada dasarnya merupakan sistem nilai yang dimiliki kelas atau kelompok dominan yang diedukasi dan ditanamkan pada suatu kelompok masyarakat.

Proses penanaman nilai melalui iklan dapat membentuk habitus tentang sistem nilai tersebut. Sehingga iklan tidak hanya menciptakan subyek yang dapat meregulasi diri terkait klasifikasi dunia sosial, disini kemudian terjadilah kekerasan simbolik.

Image-image yang diproduksi iklan adalah rindakan pedagogis yang dapat memaksakan secara halus nilai-nilai, standar-standar dan selera kebudayaan kepada masyarakat atau sekurang-kurangnya memantapkan preferensi kebudayaan mereka sebagai sebagai standar dari apa yang dianggap tertinggi, terbaik dan paling absah. Dominasi kelas terjadi tatkala pengetahuan, gaya hidup, selera, penilaian estetika dan tata cara sosial dari kelas yang dominan menjadi absah dan dominan secara sosial.

Selasa, 22 Maret 2011

CONSUMER BEHAVIOUR

Consumer Behaviour (Perilaku Konsumen)

Oleh : Bpk. Chairy
Rabu, 16 Maret 2011

Sikap adalah cara seseorang menanggapi atau memikirkan mengenai sesuatu. Sikap berbeda dengan tingkah laku, contohnya adalah kita membungkuk pada yang lebih tua, itu perilaku, sedangkan contoh sifat adalah apa yang kita rasakan atau fikir mengenai orang tua yang tersebut.

Reciprocity : timbal balik. "apabila ingin disayang, maka sayangilah orang".

Scarity : sesuatu yang langka bisa menjadi lebih berharga (sengaja dibuat langka = artificial scarity). contoh scarity adalah motor harley davidson adalah motor yang sebenarnya biasa saja dengan motor lainnya, tapi dengan strategi penjualan yang baik ia menjadi diminati oraang-orang kaya. sedangkan contoh dari artificial scarity adalah motor harley davidson, begitu mahal namun di gandrungi, hal ini disebabkan oleh dibuatnya kesan langka, dan prestisius bila memilikinya.

Authority : otoritas yang menyampaikan pesan. seperti pengunguman dari perusahaan lagnsung.

Consistency Liking : setuju dengan orang yang kita suka. Contoh : ketika kita ditawari barang oleh SPG yang tampan atau cantik, otomatis kita jadi tertarik melihat barangnya dan kemungkinan membeli.
Consensus : mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh orang sebelum kita. Contoh : dalam sumbangan RT, kita cenderung untuk melihat orang-orang yang sudah menyumbang sebelum kita.

Elemen-elemen komunikasi :

1. Message Initiator / the sender
• pengiklan menggunakan para ahli untu mengiklankan produk yang beresiko tinggi, seperti iklan pasta gigi menggunakan model dokter.
• pengiklan menggunakan artis dalam iklannya untuk mengiklankan iklan yang high social risk
• pengiklan memakai siapa saja dalam beriklan saat memasarkan everyday product
• dua karakteristik source yang penting adalah : kredibilitas dan daya tarik. yaitu :*harus bisa match antara spokesperson dan endorsers, jangan memakai sembarang selebriti untuk memasarkan produk. contohnya jangan mengunakan tukul untuk beriklan laptop, hal ini dikarenakankredibilitas pesan tergantung dari sumber yang berbicara *bisa sumber dibagi menjadi 2 : knowledge bias (pengetahuan sumber mengenai topic tidak akurat) dan reporting bias (mengetahui dan bisa memberitahu alasan mengapa produk yang ditawarkan bagus.

2. Medium

3. Message
• Hype vs Buzz : Hype adalah propaganda dan Buzz adalah efek dari mulut ke mulut mengenai informasi yang diberikanThe corporate paradoks adalah semakin banyak propaganda yang dimainkan, semakin kostumer susah mempercayai yang ada
• Mengulang iklan dalam sehari seperti pedang bermata bandar, orang bisa menyukai, dan bisa tidak menyukai
• Three hit theory adalah iklan yang diulang 3 kali dalam suatu kali pemunculan
• One vs Twosided messages : One message adalah memberikan informasi manfaat dari produk, sedangkan two sided message adalah memberikan bad and good points dari produk yang ditawarkan
• Comparative advertising diluar negeri lebih dibebaskan daripada di Indonesia, namun comparative advertising ini membutuhkan data fakta yang jelas adanya dan boleh menyebutkan produk
• Framing message ada 2 : Positive (berupa manfaat dari produk) dan Negative (dimana sisi negatif akan muncul kalau tidak memakai produk yang disebutkan.

4. Target audience / the receiver

5. Feedback
Macam-macam appeal costumer :
1. Emotional appeal
2. Rational
3. Sexual appeal
4. Humorous appeal
5. Fear appeal.

Selasa, 15 Maret 2011

SIMBOL DAN ARSITEKTUR

Oleh :
Bapak Eduard Tjahjadi, Dipl.Ing.

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang demikian dan hingga kini masih dilakukan di banyak bagian dunia.

Pada masa Pencerahan, humaniora dan penekanan terhadap individual menjadi lebih penting daripada agama, dan menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek-arsitek individual - Michaelangelo, Brunelleschi, Leonardo da Vinci - dan kultus individu pun dimulai. Namun pada saat itu, tidak ada pembagian tugas yang jelas antara seniman, arsitek, maupun insinyur atau bidang-bidang kerja lain yang berhubungan. Pada tahap ini, seorang seniman pun dapat merancang jembatan karena penghitungan struktur di dalamnya masih bersifat umum.
Bersamaan dengan penggabungan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu (misalnya engineering), dan munculnya bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, seorang arsitek menggeser fokusnya dari aspek teknis bangunan menuju ke estetika. Kemudian bermunculanlah "arsitek priyayi" yang biasanya berurusan dengan bouwheer (klien)kaya dan berkonsentrasi pada unsur visual dalam bentuk yang merujuk pada contoh-contoh historis. Pada abad ke-19, Ecole des Beaux Arts di Prancis melatih calon-calon arsitek menciptakan sketsa-sketsa dan gambar cantik tanpa menekankan konteksnya.
Sementara itu, Revolusi Industri membuka pintu untuk konsumsi umum, sehingga estetika menjadi ukuran yang dapat dicapai bahkan oleh kelas menengah. Dulunya produk-produk berornamen estetis terbatas dalam lingkup keterampilan yang mahal, menjadi terjangkau melalui produksi massal. Produk-produk sedemikian tidaklah memiliki keindahan dan kejujuran dalam ekspresi dari sebuah proses produksi.

Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional dalam pengerjaannya. Inilah keadaan profesi arsitek sekarang ini. Namun demikian, arsitek individu masih disukai dan dicari dalam perancangan bangunan yang bermakna simbol budaya. Contohnya, sebuah museum senirupa menjadi lahan eksperimentasi gaya dekonstruktivis sekarang ini, namun esok hari mungkin sesuatu yang lain.

SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEK DI INDONESIA

Arsitek pertama Indonesia adalah Aboekasan Atmodirono (1860-1920). Ia lulus Sekolah Teknik Menengah Jurusan Bangunan (Middelbare Technische School) yang berhasil mencapai jenjang opzichter. Setelah naik pangkat, ia dikenal sebagai de eerste inlandse architect (arsitek pribumi pertama) dan bekerja di Departement van Burgerlijke Openbare Werken (Departemen Pekerjaan Umum). Ia hadir di Kongres I Boedi Oetomo dan masuk dalam daftar calon ketua. Ketika pemerintah Hindia Belanda membentuk Dewan Rakyat (volksraad) di tahun 1918, ia ditunjuk duduk di parlemen sebagai tokoh Boedi Oetomo yang juga mewakili Perhimpunan Pamong Praja Pribumi “Mangoenhardjo”.
Ketika kesempatan sekolah ke luar negeri terbuka bagi kaum bumiputera, Notodiningrat masuk sekolah tinggi teknik di Delft dan lulus sebagai insinyur sipil pertama Indonesia di tahun 1916. Ia juga dikenal sebagai salah seorang pendiri Indische Vereniging (Perhimpunan Hindia, cikal bakal Perhinpunan Indonesia). Insinyur sipil pada masa itu mampu menangani pekerjaan perencanaan dan pengawasan di bidang bangunan gedung, irigasi dan jalan raya. Karirnya dijalani di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Setelah masa kemerdekaan, Prof. Ir. Wreksodiningrat (alias Notodiningrat) ikut mendirikan Fakultas Teknik UGM dan menjadi Dekan (1947-1951).

Usai PD I, muncul tokoh nasional yang mengawali karirnya sebagai arsitek, yaitu Abikoesno Tjokrosujoso. Setelah lulus dari Koningin Emma School di Surabaya pada tahun 1917, ia secara otodidak meniti karir di bidang konstruksi. Belakangan ia dapat mengikuti ujian arsitek dan lulus di tahun 1921 (sumber lain mengatakan 1923 atau 1925). Disamping aktif di dunia politik (adik HOS Tjokroaminoto yang kemudian memimpin PSII) ia juga memiliki usaha aannemer dan pernah pula bekerja sebagai asisten bersama Moh. Soesilo (perencana kota Kebayoran Baru) di biro milik Thomas Karsten di Semarang. Setelah Indonesia merdeka, ia ditunjuk menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perhubungan RI yang pertama.

Di tahun 1920 Technische Hoogeschool di Bandung mulai beroperasi. Empat orang bumiputera pertama yang lulus dari sekolah itu (1926) adalah Anwari, Ondang, Soekarno dan Soetedjo. Soekarno, Proklamator dan Presiden RI I, menyebut dirinya insinyur-arsitek. Di awal karirnya, ia mendirikan biro insinyur pertama bumiputera bersama Anwari. Belakangan ia juga mendirikan biro insinyur bersama Rooseno. Pekerjaannya meliputi perencanaan dan sekaligus juga membangun rumah tinggal, pertokoan dsb. sebagai arsitek pemborong (aannemer).
Di era kemerdekaan, pekerjaan arsitek masih dilahirkan dari insinyur sipil lulusan TH Bandung (sekarang ITB), disamping para tenaga trampil yang menyebutkan dirinya arsitek (tingkat teratas dari seorang opzichter atau pengawas, antara lain dapat disebutkan nama Silaban dan Soedarsono). Untuk memenuhi kebutuhan sesuai tuntutan jaman, maka baru di tahun 1950 dibentuk jurusan arsitektur agar segera lahir lulusan sarjana arsitektur Indonesia yang khusus menangani bangunan gedung. Pada tahun 1958 jurusan tersebut berhasil meluluskan 16 sarjana arsitektur pertama.

Seiring dengan pembangunan berbagai fasilitas modern di Indonesia, berbagai sayembara dilangsungkan untuk mendapatkan karya terbaik. Arsitek sebagai seorang ahli bangunan gedung mendapat tempat khusus di dunia konstruksi. Namanya sebagai individu menjadi jaminan kompetensi dan tanggung jawabnya. Sebagian besar usaha di bidang arsitektur didirikan sebagai sebuah biro atau firma (seperti advokat).

Sementara itu, kegiatan usaha praktek arsitek diarahkan menjadi perseroan terbatas, khususnya bagi mereka yang akan mengikuti proses pengadaan jasa di lingkungan pemerintah. Perkembangan ini secara perlahan-lahan mengubah sebutan “arsitek” menjadi “konsultan”. Akhir-akhir ini, telah dikembangkan pula sebutan “penyedia jasa” sebagaimana tercantum di dalam UU Jasa Konstruksi dan UU Bangunan Gedung. Sebutan “arsitek” serta merta menghilang dari tataran hukum dan pada gilirannya juga mengandung arti yang secara langsung mengubah esensi keprofesionalannya.

Dijelaskan pula dalam materi perkuliahannya, beliau menjelaskan bahwa arsitektur sebuah bangunan memiliki simbol dan makna tersendiri, bisa menjadi arsitektur simbol kekuasaan politik, ekonomi, kemajuan teknologi, dan genderisasi.

menurut saya berdasarkan materi perkuliahan kali ini adalah dibutuhkannya sebuah aliran komunikasi yang dapat mendeskripsikan dan menjelaskan apa bangunan itu, bagaimana proses pembangunannya, daya tarik yang ditonjolkan dan kelebihannya dari bangunan-bangunan lainnya..

jika hanya mengandalkan keindahan estetika fisik dari bangunan belum tentu masyarakat luas dapat menangkap makna simbol dibalik kemegahan bangunan maka sangat dibutuhkan tata bahasa komunikasi yang merepresntasikan bangunan tersebut melalui kalimat-kalimat yang lebih sederhana..

Sabtu, 05 Maret 2011

SEMIOTIK

Rabu, 2 Maret 2011
oleh Bpk. Kurnia Setiawan

Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai pembangkitan makna (the generation of meaning) .
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, setidaknya orang lain tersebut memahami maksud pesan yang disampaikan, kurang lebih secara tepat.
Supaya komunikasi dapat terlaksana, maka harus dibuat pesan dalam bentuk tanda (bahasa, kata). Pesan-pesan yang dibuat, medorong orang lain untuk menciptakan makna untuk dirinya sendiri yang terkait dalam beberapa hal dengan makna yang dibuat dalam pesan.

Semakin banyak kita berbagi kode yang sama, makin banyak kita menggunakan sistem tanda yang sama, maka makin dekatlah “makna” kita dengan orang tersebut atas pesan yang datang pada masing-masing kita dengan orang lain tersebut.

Semiotika merupakan bidang studi tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja (dikatakan juga semiologi).
Dalam memahami studi tentang makna setidaknya terdapat tiga unsur utama yakni; (1) tanda, (2) acuan tanda, dan (3) pengguna tanda.

Awal mulanya konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure melalui dikotomi sistem tanda: signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis.
Konsep ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia antara ‘yang ditandai’ (signified) dan ‘yang menandai’ (signifier).
Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”.
Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep. Jadi, petanda adalah aspek mental dari bahasa (Bertens, 2001:180).

Suatu penanda tanpa petanda tidak berarti apa-apa dan karena itu tidak merupakan tanda. Sebaliknya, suatu petanda tidak mungkin disampaikan atau ditangkap lepas dari penanda; petanda atau yang dtandakan itu termasuk tanda sendiri dan dengan demikian merupakan suatu faktor linguistik. “Penanda dan petanda merupakan kesatuan seperti dua sisi dari sehelai kertas,” kata Saussure.

Louis Hjelmslev, seorang penganut Saussurean berpandangan bahwa sebuah tanda tidak hanya mengandung hubungan internal antara aspek material (penanda) dan konsep mental (petanda), namun juga mengandung hubungan antara dirinya dan sebuah sistem yang lebih luas di luar dirinya.
Bagi Hjelmslev, sebuah tanda lebih merupakan self-reflective dalam artian bahwa sebuah penanda dan sebuah petanda masing-masing harus secara berturut-turut menjadi kemampuan dari ekspresi dan persepsi. Louis Hjelmslev dikenal dengan teori metasemiotik (scientific semiotics).

Roland Barthes merupakan pengikut Saussurean yang berpandangan bahwa sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.
Semiotik, atau dalam istilah Barthes semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate).
Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak dikomunikasikan, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.

Salah satu wilayah penting yang dirambah Barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the reader).
Konotasi, walaupun merupakan sifat asli tanda, membutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi. Barthes secara lugas mengulas apa yang sering disebutnya sebagai sistem pemaknaan tataran ke-dua, yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada sebelumnya. sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dengan konotatif, yang di dalam buku Mythologies-nya secara tegas ia bedakan dari denotative atau sistem pemaknaan tataran pertama.

Semiotika dan Komunikasi
Sekadar untuk sebuah cara memulai pemahaman, komunikasi melibatkan tanda dan kode. Tanda adalah material atau tindakan yang menunjuk pada ‘sesuatu’, sementara kode adalah sistem di mana tanda-tanda diorganisasikan dan menentukan bagaimana tanda dihubungkan dengan yang lain.

Pusat perhatian semiotika pada kajian komunikasi adalah menggali apa yang tersembunyi di balik bahasa. Terobosan penting dalam semiotika adalah digunakannya linguistik (mungkin ini lebih terasa beraroma Saussurean) sebagai model untuk diterapkan pada fenomena lain di luar bahasa. Saussure mendefinisikan semiotika sebagai “ilmu yang mengkaji tentang tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial”.

Tanda merupakan istilah yang sangat penting, yang terdiri atas penanda (signifier) dan petanda (signified).
Penanda mewakili elemen bentuk atau isi, sementara petanda mewakili elemen konsep atau makna.
Keduanya merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan sebagaimana layaknya dua bidang pada sekeping mata uang.
Kesatuan antara penanda dan petanda itulah yang disebut sebagai tanda. Pengaturan makna atas sebuah tanda dimungkinkan oleh adanya konvensi sosial di kalangan komunitas bahasa. Suatu kata mempunyai makna tertentu karena adanya kesepakatan bersama dalam komunitas bahasa.


Banyak penelitian yang menggunakan teori semiotika sebagai acuan menganalisis suatu fenomena. sama halnya dengan bahasa, penerjemahan simbol/ tanda ini merupakan dasar dari perkembangan sistem komunikasi.
tergantung dari makna yang terkandung dalam tanda (penanda/ pertanda) dan bagaimana interpretasi kita untuk memaknainya.
kehidupan sehari-hari kita juga penuh akan tanda atau simbol, baik verbal, non verbal, audio, visual, dan audio-visual.

Minggu, 27 Februari 2011

SEJARAH BAHASA INDONESIA

23 Februari 2011
Oleh : Prof.Dr.Ir.Dali Santun Naga,MMSI


Kelahiran Bahasa Indonesia

Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang dimilikinya memerlukan adanya satu bahasa persatuan guna menggalang semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan ini sangat penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari bumi Indonesia.

Kesadaran politis semacam inilah yang memunculkan ide pentingnya bahasa yang satu, bahasa persatuan, bahasa yang dapat menjembatani keinginan pemuda-pemudi dari berbagai suku bangsa dan budaya di Indonesia saat itu.

Pemuda-pemudi Indonesia pada masa pergerakan berhasil menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia. Dalam kongres tersebut tercetuslah ikrar bersama yang lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda. Ikrar Sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu salah satu butirnya adalah menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Secara historis bahasa Indonesia berakar pada bahasa Melayu Riau sebab bahasa yang dipilih sebagai bahasa nasional itu adalah bahasa Melayu, yang sudah menjadi lingua franca di pelabuhan-pelabuhan perniagaan yang tersebar di wilayah Nusantara, yang kemudian diberi nama bahasa Indonesia.

Alasan dipilihnya bahasa Melayu sebagai bahasa nasional adalah sebagai berikut:
- Bahasa Melayu telah berabad-abad lamanya dipakai sebagai lingua franca (bahasa perantara atau bahasa pergaulan di bidang perdagangan) di seluruh wilayah Nusantara.
- Bahasa Melayu memunyai struktur sederhana sehingga mudah dipelajari, mudah dikembangkan pemakaiannya, dan mudah menerima pengaruh luar untuk memerkaya dan menyempurnakan fungsinya.
- Bahasa Melayu bersifat demokratis, tidak memperlihatkan adanya perbedaan tingkatan bahasa berdasarkan perbedaan status sosial pemakainya, sehingga tidak menimbulkan perasaan sentimen dan perpecahan.
- Adanya semangat kebangsaan yang besar dari pemakai bahasa daerah lain untuk menerima bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
- Ada nya semangat rela berkorban dari masyarakat Jawa demi tujuan yang mulia.



Filasafat Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting.
Deklarasi Sumpah Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa.

Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia.
Contoh : Istilah belah ketupat, jajaran genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan tersebut.

Ketika penjajah Jepang mulai masuk ke Indonesia, mereka semakin mendorong penggunaan bahasa Indonesia. Pada tahun 1953, Poerwodarminta mengeluarkan Kamus Bahasa Indonesia yang pertama. Di situ tercatat jumlah lema (kata) dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000.

Pada tahun 1976, Pusat Bahasa menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat 1.000 kata baru. Artinya, dalam waktu 23 tahun hanya terdapat 1.000 penambahan kata baru. Tetapi pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar bisa. Dari 24.000 kata, telah berkembang menjadi 62.000. Selain itu, setelah bekerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat 340.000 istilah di berbagai bidang ilmu. Malahan sampai hari ini, Pusat Bahasa berhasil menambah 250.000 kata baru. Dengan demikian, sudah ada 590.000 kata di berbagai bidang ilmu. Sementara kata umum telah berjumlah 78.000.

Bahasa Melayu Kuno yang menjadi dasar bahasa Indonesia tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha.

Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya.
Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.

Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.


Refleksi penulis terhadap bahasa Indonesia :
Sebagian besar remaja Indonesia tidak memahami secara tepat apa itu Bahasa Indonesia? bagaimana sejarah dan perkembangannya selama ini? bagaimana penggunaan bahasa Indonesia baik tulisan maupun lisan? dan masih banyak lagi kekurangan yang terjadi.
walaupun dihadapkan dengan krisis bahasa Indonesia, para remaja ini justru lebih menyukai bahasa asing, seperti Korea, Jepang, Inggris, dan sebagainya. Tidak sedikit juga yang mendalami kebudayaannya. sungguh ironis.... :(

menurut pribadi penulis, bahasa Indonesia sedikit membosankan sebab secara tidak sdar bahasa Indonesia sudah dikenal dan kita ketahui sejak masih kecil hingga dewasa sekarang. sedangkan bahasa asing lainnya tidak dikenal dan menjadi daya tarik sendiri unuk dipelajari. :)

sebaiknya sebagai warga negara Indonesia dan generasi penerus, penulis menghimbau kawan-kawan semua untuk bersama melestarikan bahasa Indonesia dengan menggunakan ejaan yang benar, mengurangi penggunaan bahasa gaul..
memperbanyak menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disesuaikan (EYD)..

Minggu, 20 Februari 2011

OTAK MANUSIA

Rabu, 16 Februari 2010
oleh Pak Sidharta

Optimalisasi Otak Manusia dalam Komunikasi

Dijelaskan kembali bahwa OTAK merupakan organ vital manusia yang tidak pernah dapat dihitung dengan jelas berapa banyak jaringan sistem yang tergabung dalam sistematika kerjanya, karena otak memiliki jaringan syaraf yang sangat banyak jumlahnya.
Dari beberapa hasil penelitian-penelitian ilmuwan mengenai otak tidak tidak pernah dicantumkan nominal angka yang pasti untuk menggambarkan jumlah syaraf di otak, seperti :
- "Tiap neuron itu bisa berinteraksi dengan satu sampai 100.000 neuron lainnya. Berarti sedikitnya dapat terjadi permutasi (membentuk pola-pola berbeda) sebanyak 1.... diikuti 800 angka nol di belakangnya. Dr. Pyotr Anotkhin dari Universitas Moscow bahkan mengklaim 1 dengan 800 nol itu adalah taksiran kasar yang masih terlalu rendah" (Tony Buzan, 1974).

Dilihat dari sudut pandang komunikasi, otak merupakan sumber utama bagi manusia untuk menggerakan ke-lima INDERA.
Selain mengatur gerak dan kerja indera manusia, otak juga mempunyai fungsi untuk menciptakan emosi yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dirasakan oleh manusia.



Apabila otak dibedakan secara horisontal, terdapat empat kuadran otak, yaitu A, B, C, dan D.
Kuadran-kuadran tersebut adalah sebagai berikut:
Kuadran A kerap dipandang sebagai kuadran RATIONAL (berkaitan dengan facts). Kuadran B sebagai SAFEKEEPING (berkaitan dengan form).
Kuadran C itu FEELING (emosi).
Kuadran D adalah EXPERIMENTAL (berkaitan dengan futures).

Dalam perkuliahan, setiap mahasiswa berkesempatan mengidentifikasi posisi kuadran masing-masing, sekaligus mengetahui cara belajar yang tepat antara auditory atau visual.
Hasil dari pemosisian tersebut kemudian menunjukkan beberapa kemungkinan saat ada orang-orang yang berada pada kuadran yang sama atau kuadran berbeda saling berkomunikasi (Erneto Verdugo, 1999).

Jika orang-orang yang berada pada kuadran yang sama (same-quadrant: sesama A, sesama B, sesama C, atau sesama D), yang muncul adalah "Free flow..., but can be competitive and tribal."
Jika A dengan B, atau C dengan D (compatible-quadrant), maka yang terjadi adalah: "Supportive, reinforcing..., but sometimes leads to a false sense of understanding."
Jika A dengan D, atau B dengan C (contrasting-quadrant), yang muncul adalah: "Additive, synergetic..., but difference in style can be challenging."
Terakhir, jika A dengan C, dan B dengan D (cross-quadrant), komunikasi akan: "Complementary, but maybe confrontional... Misunderstanding can occur."

Otak Manusia oleh Pak Sidharta
09 Desember 2010

Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.

Otak mengatur dan mengkoordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif.


Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron.

Glia
berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron,
sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi.
Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis.

Otak manusia merupakan struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron.

Bagian otak manusia
Pada anatomi otak vertebrata, otak depan (bahasa Inggris: prosencephalon, forebrain) adalah bagian atas dari otak.
Pada tahap perkembangan sistem saraf pusat (bahasa Inggris: five-vesicle stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosensefali (bahasa Inggris: holoprosencephaly).

Otak besar (bahasa Inggris: telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling menonjol dari otak depan.
Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya.
Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadi cerebrum:
• Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex
• Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia.

Korteks otak besar (bahasa Inggris: cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 milyar neuron yang masing-masing tersambung ke sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu milyar sinapsis.
Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut potensial aksi dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptor sel tertentu.

Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaanya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran.
Ganglia dasar (bahasa Inggris: basal ganglia, white matter) merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu Dendrit dan Neurit

Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda. Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar.

Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah Anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir. Di belakang (Posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan. Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.

Diensefalon (bahasa Inggris: diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri dari:
- mid-diencephalic territory
- pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di bawah kelenjar hipotalamus.
- zona limitan intratalamika (bahasa Inggris: zona limitans intrathalamica, ZLI) yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas antara talamus dan pretalamus.
- talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi antar belahan otak besar.
- hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan sekresi hormon dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan.
- epitalamus
- pretektum

Otak tengah
(bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai struktur:
• tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:
o inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang disebut medial geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer (bahasa Inggris: primary auditory cortex).
o superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan mata
• cerebral peduncle
o tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlibat pada sistem homeostasis dan lintasan refleks.
o crus cerebri
o substantia nigra

Otak belakang (bahasa Inggris: myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon) meliputi jembatan Varol (bahasa Inggris: pons, pons Varolii), sumsum lanjutan (bahasa Inggris: medulla oblongata), dan otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak (bahasa Inggris: brainstem).
• Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.
• Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan jembatan pons dengan sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron pada formasi retikular di dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrol sistem pernafasan, dan syaraf kranial yang berfungsi mengatur laju denyut jantung juga berada pada sumsum ini.Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip.

Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.