"Welcome to : Maria Fransiska's blog for Kapita Selekta"

There are review and reflection of the lessons in Faculty of Communication at Tarumanagara University, West Region of Jakarta

Jumat, 29 April 2011

The Black Eyed Peas - "Just Can't Get Enough" LYRICS - New 2011 Single HD

INTERMEZZO FOR THIS MONTH

PEMASARAN POLITIK

Oleh Pak Eko Harry Susanto
Per tanggal : 20 April 2011

Proses Marketing Politik
- Melakukan Riset Khalayak /Pemilih
- Mengembangkan Strategi Pemasaran Politik.
- Menetapkan Program Pemasaran Politik
- Evaluasi & Perbaikan Model Pemasaran Politik

Pemaparan Hasil Riset Khalayak
- Hasil dipaparkan harus orisinal, natural, dan bebas nilai
- Secara internal sebagai masukan untuk pemasaran politik parpol
- Namun untuk kepentingan iklan politik, bisa saja dikemas, dari aspek yang menguntungkan partai politik

Dalam menetapkan program pemasaran politik yang harus diperhatikan adalah :
- Program Pemasaran Politik harus jelas sasarannya.
- Berdasarkan riset politik, program pemasaran diharapkan lebih down to earth

Strategi Pemasaran Politik
- Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.(Philip Kotler dan Eduardo L. Roberto)
- Pemasaran politik, kegiatan yang mengandung unsur politik dari entitas politik untuk memenuhi kebutuhan pihak yang berinteraksi dan berkomunikasi melalui pertukaran.
- Politik (lihat Dan Nimmo), adalah Siapa memperoleh apa, kapan dan bagaimana, kekuasaan dan pemegang kekuasaan
- Pembagian nilai – nilai oleh yang berwenang
- Tidak Mudah Menjalankan Pemasaran Politik dalam Koridor Kebebasan Komunikasi
- Demokrasi informasi bertumpu kepada partisipasi masyarakat untuk menerima atau menolak pesan politik
- Strategi Pemasaran Politik merupakan suatu tindakan integratif untuk mengorganisasikan pesan – pesan politik kepada khalayak/ sasaran konstituen
- Semua tindakan yang mengarah pada penyampaian pesan politik, harus dilakukan oleh institusi dan individu yang kredibel di mata khalayak

Menciptakan Kreativitas Pesan

- Dalam menjual ide/ pemikiran politik kepada konstituen atau khalayak, harus memiliki jargon – jargon yang spesifik dan memiliki kekuatan, mudah diingat.
- Lihat tentang karakter simbol – Julia Wood, 2005, West dan Turner dll
- Kenali kebutuhan informasi masyarakat dan lingkungannya

Pesan Sederhana
- Pesan Politik harus sederhana agar mudah diingat oleh massa/ konstituen
- Pesan simpel bisa menarik perhatian sampai bilik suara dalam Pemilu
- Berfokus kepada sasaran yang dituju. Jadi sejalan dengan karakteristik konstituen

Gagasan Berbeda
- Harus berani Tampil Beda dalam mengemas pesan politik
- Mengemukakan hal yang kontroversial dalam menanggapi situasi yang berkembang. Misalnya, Tidak Punya Rujukan Tunggal dalam Politik tetapi Kepemimpinan Kolektif
Pesan Efektif dan Efisien
- Anggaran partai politik harus jelas dalam menjalankan strategi pemasaran
- Ada Regulasi yang mengatur anggaran partai.
- Partai Profesional juga harus meleporkan anggaran secara terbuka

Melayani dengan Hati
- Bekerja untuk konstituen sepenuh hati
- Bukan hanya pada saat kompetisi politik lokal dan nasional ataupun dalam rangka untuk mencari dukungan meraih jabatan publik.
- Partai politi mengedepankan kepentingan rakyat.

Mendengarkan Tuntutan Konstituen

- Dalam mengeksplorasi ide politik harus berpijak kepada kebutuhan rakyat.
- Presiden Bill Clinton berhasil dengan strategi kampanye yang lebih banyak mendengarkan (West dan Turner)

Membangun Hubungan
- Pesan politik untuk mempengaruhi khalayak harus menciptakan intimasi hubungan antara parpol dan konstituen
- Menjaga hubungan baik lembaga – lembaga sub- ordinat partai atau sayap politik partai politik.

Sabtu, 09 April 2011

PSIKOLOGI KOMUNIKASI MASSA

Rabu, 30 Maret 2011
oleh : Ibu Henny. W

A. Definisi

1. Psikologi Massa
a) Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali (Kamus Lengkap Psikologi).
b) Psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam loosely organized group (Chaplin, 1972).

2. Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.

B. Massa Abstrak dan Massa Kongkrit (Mennicke, 1948)

1. Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
Alasan timbul :
• ada kejadian menarik
• individu mendapat ancaman
• kebutuhan tidak terpenuhi

2. Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
• adanya kesatuan mind dan sikap
• adanya ikatan batin dan persamaan norma
• ada struktur yang jelas
• bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas

"Massa Abstrak Massa Kongkret"
"Ego pribadi Ego massa"



Tercermin dalam diri pemimpin Kepentingan masih kritis, masih kongkret
Antara massa abstrak dan massa kongkrit kadang-kadang mempunyai hubungan, dalam arti bahwa masa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi massa yang kongkrit dan sebaliknya masa kongkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya masa abstrak bubar tanpa adanya
bekas.

C. Massa Aktif dan Massa Pasif (Park dan Burges)

1. Massa aktif yang disebut dengan mob terbentuk karena telah adanya tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, dsb
Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi,
yaitu:
• adanya problem yang cukup serius
• upaya penyelesaian problem yang tertunda
• adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus
diselesaikan
Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
• perasaan tidak puas
→ bertukar pikiran → ide baru → perbuatan yang selalu diulang → jika sudah matang ‘massa’
• tekanan jiwa masyarakat
→ memuncak dan meledak

2. Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orang-orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll

D. Gerakan Massa

Jenis-jenis Gerakan Massa (Danzigers):
1. Gerakan Massa Progresif
→ merombak norma lama, membentuk norma baru
2. Gerakan Massa Status Quo
→ mempertahankan norma lama (konservatif)
3. Gerakan Massa Reaksioner
→ orang yang bersikap untung-untungan
→ lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan

Penyebab Gerakan Massa

Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yangn pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan secara baik.

Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan, terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan.

Salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Sigmund Freud bahwa struktur pribadi manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu das es atau the id, yaitu berupa dorongandorongan yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar.

Yang kedua adalah das ich atau the ego, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya terutama dengan norma-norma.

Yang ketiga, yaitu das uber ich atau the super ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.

Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang merupakan pedoman-pedoman yang membatasi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Norma-norma itu berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Atas dasar uraian di atas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, salah satu bentuk adalah dalam massa.

Proses Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4. Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju

E. Individu Dalam Massa
• Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional, menurut secar membabi buta pada pemimpin
• Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kebiasaan → agresi
Teori frustasi-agresi dari Fuller-Miller, mengemukakan:
• agresivitas merupakan cerminan dari frustasi yang dirasakan oleh massa
• kuat lemahnya tergantung besar kecilnya hambatan dalam mencapai tujuan tersebut

Menurut Sidis, individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang.

Kondisi Psikologis Individu Dalam Massa Menurut Gustave Le Bon, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologis tersendiri.
Orang yang tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Sehingga massa itu seakan-akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa.

Seperti yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa adnaya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu bahwa massa adalah kesatuan mind, kesatuan jiwa. Menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berpikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling) dan dalam perbuatan yang tampak (overt behaviour).